Header Ads Widget

Responsive Advertisement

 

                                                                    Pic by: pinterest.com

Bagi pasangan halal -pasangan yang dilandasi dengan keridaan dalam pelaksanaan pernikahannya- malam pertama merupakan malam yang paling mengesankan. Fadlan Al Ikhwani dalam buku Pernak-Pernik Romantis mengatakan bahwa malam pertama menjadi sangat suci dan terjamin kerahasiaannya. Malam itu adalah pertama kalinya seorang laki-laki berada dalam satu kamar bersama seorang perempuan dan bebas melakukan apa saja sepanjang syariat membenarkannya. Malam yang menjadi sebuah pahala karena di dalamnya bernilai sedekah.

            Bagi seorang perempuan, malam itu membuat degupan jantung akan terasa sangat kencang. Malu-malu tapi mau. Bagaimana tidak? Selama ini ia tidak pernah membayangkan akan berdua saja dengan laki-laki. Bahkan dalam kehidupannya, ia tidak pernah sedikit pun menanggalkan kain kerudungnya dihadapan lawan jenis. Namun, malam itu ia benar-benar akan memperkenankan suaminya menyaksikan aurat dan menyentuhnya.

            Sementara bagi laki-laki, malam pertama akan menghasilkan pahala jika diniatkan semata-mata mencari keridaan Allah. Bukan sekedar mengejar kenikmatan syahwat. Setiap pandangnya kepada istri bernilai berkah, setiap candanya juga berkah, sampai sentuhan lembutnya akan memanen pahala jika dimulai dengan cara yang mulia.

            Momen perdana bersama pasangan tentu bukan sekedar soal malam pertama. Ketika akad telah diucapkan, saat itulah interaksi dengan pasangan bernilai ibadah. Meskipun hanya dengan tatapan kasih sayang. Sebab sorot mata adalah cermin suasana hati. Sorot mata yang mengandung rasa benci tentu berbeda dengan sorot mata penuh cinta. Orang yang sedang dalam nuansa cinta akan memiliki sorot mata berbinar, sedangkan orang yang sedang dalam keadaan benci tentu lebih menakutkan.

 Di sinilah pentingnya suami istri memiliki permulaan yang baik diawali dengan tatapan yang menunjukkan kasih sayang. Pun ketika suasana hati sedang buruk atau penuh ketegangan, pasangan suami istri yang tegak karena ibadah dalam pernikahan akan berusaha memunculkan sorot mata yang lembut. Dengan sorot mata yang lembut, jujur dan setia, akan menurunkan emosi masing-masing lalu perlahan menjadi kemesraan.

            Berumah tangga tidak hanya sekedar status yang sah sebagai sebuah pasangan, tetapi bagaimana menghadirkan keromantisan sejak awal pernikahan hingga maut memisahkan. Insyaallah.

 

Post a Comment