Header Ads Widget

Responsive Advertisement

 Menulis adalah pembiasaan. Seberapa sering ia menorehkan tinta untuk bermain kata, membaca dan tanggap pada sekitar. Bahkan jika perlu, tulislah pengetahuan yang bisa jadi wawasan itu tidak ada di kamus goggle sekalipun. Sebuah wawasan yang khusus ditulis si penulis dimana informasi itu hanya ada di dalam tulisannya. Begitulah pesan Daeng Gegge Mappangewa dalam seminarnya Jumat, 7 Januari 2022 kemarin.

Bertemu dengan beliau secara langsung menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Seorang langganan juara kepenulisan, cerpenis dan novelis, seorang juri perlombaan nasional, dan saat ini menjadi Ketua Umum FLP.  Sebuah kesempatan langka bisa berjumpa dan meminta tanda tangan langsung buku beliau, mengingat domisili beliau yang nun jauh di Sulawesi.

Kedatangan beliau ke Sidoarjo dalam rangka musyawarah kerja BPP FLP. MasyaAllah apa yang mendasari beliau jauh-jauh bertemu sahabat-sahabat literasi jika bukan karena keikhlasan dalam dakwah bil qalam?

FLP Sidoarjo yang menjadi tuan rumah tentu tidak menyiakan kesempatan menimba ilmu kepenulisan bersama beliau. 

Lagi-lagi saya menuliskan pesannya, menulislah setiap hari barang selembar dua lembar. Lakukan observasi lapangan sebelum menuliskan naskah. Cari pengetahuan sebanyak-banyaknya. Jika perlu bahkan sangat diperlukan bertanyalah kepada narasumber terkait untuk memperkaya naskah yang akan ditulis. Masukkan unsur kearifan lokal ke dalam konflik agar cerita yang kamu buat menjadi semakin kuat. 

Mulailah dan jangan ragu untuk menerbitkannya. Semakin banyak penulis  gagal di media atau ajang kompetisi, semakin banyak pula ia belajar dari kesalahan. Karena menulis adalah pembiasaan.

Tabaarakallah, terima kasih Daeng Gegge Mappangewa atas ilmunya. Semoga suatu hari saya bisa berkarya seperti jejaknya.

#UpgradingFLPSidoarjo

Post a Comment